Custom Search
Posted by : Unknown 20 Maret 2009

Di mana sebenarnya tempat kelahiran sang pencipta lagu "Indonesia Raya" yaitu WR Supratman ? terdapat 2 versi tempat kelahirannya. Yang pertama di MR Cornelis (Jatinegara) Jakarta dan yang kedua adalah di Dukuh Trembelang Desa Somongari Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Versi pertama dikutip dari penulis Matu Mona dan penulis Abdullah Puar. Versi ini bersumber dari surat jawaban yang diterima Matu Mona dari Ny. Rukiyem Supratiyah (kakak WR Supratman) yang ditulis oleh Urip Supardjo (adik WR Supratman).
Dalam wawancara yang dilakukan oleh "Sekretaris Tim Peneliti dan Penetapan Tempat Kelahiran WR Supratman" dalam rangka penulisan buku "Komponis dan Jurnalis Nasionalis WR Supratman, Maha Putera Tanah Bagelen" terhadap Urip Supardjo di kediamannya Jl. Veteran Jakarta, Urip Supardjo menyatakan bahwa surat jawaban untuk Matu Mona yang ditulisnya dengan tempat kelahiran WR Supratman di MR Cornelis (Jatinegara) hanyalah pertimbangan praktis dan gengsi saja, namun sesungguhnya WR Supratman dilahirkan di Dukuh Trembelang Desa Somongari Kabupaten Purworejo. Hal ini juga dikuatkan oleh keterangan Ny. Rukiyem Supratiyah yang direkam dalam video yang sekarang disimpan oleh Kak Har (Dwi Rahardjo), seorang pandu wreda yang tinggal di Tangerang. Keterangan yang menguatkan lainnya berasal dari Ny. Siti Fatimah Kasan Sangari (sepupu WR Supratman) dan Ny. Salamah (janda WR Supratman).
WR adalah kependekan dari Wage Rudolf. Wage adalah hari kelahirannya yaitu pada hari Wage pada tahun 1903 sedangkan Rudolf adalah nama panggilannya karena saat itu WR Supratman dapat memerankan tokoh Rudolf dengan baik dalam sebuah drama di kota Makassar karena ikut kakak iparnya Van Eldik, seorang Indo kelahiran Jawa Timur.
Mengenai tanggal kelahirannya juga ada 2 versi yang kuat, yang pertama tanggal Senin Wage 9 Maret 1903 dan yang kedua Kamis Wage 19 Maret 1903. Versi yang pertama berdasarkan atas tercantumnya tanggal kelahiran WR Supratman pada senin Wage 9 Maret 1903 dalam amar putusan Pengadilan Negeri Surabaya ketika kakak-kakaknya mengajukan penetapan "Ahli Waris" karena ada seorang wanita dari Rembang yang mengaku sebagai istri WR Supratman. Akhirnya tanggal 9 Maret oleh pemerintah dijadikan hari musik Nasional.
Sedangkan versi kelahiran yang kedua yaitu pada Kamis Wage tanggal 19 Maret 1903, versi ini muncul dari sejumlah saksi ketika diperiksa dalam Pengadilan Negeri Purworejo, diungkapkan bahwa Ibu Siti Senen, ibu kandung WR Supratman dalam keadaan mengandung tua telah pulang ke desa asalnya yaitu Somongari pada hari Kamis Wage kemudian melahirkan seorang bayi laki-laki.
Pada tahun 1978, pada masa Bupati Purworejo Supanto, telah membentuk tim yang dikirim ke Jakarta untuk mendiskusikan tentang kelahiran WR Supratman dengan Yayasan Idayu, kemudian mengajukan permohonan ke Pengadilan Negeri Purworejo untuk penetapan tempat kelahiran WR Supratman, langkah tersebut dibarengi dengan pembuatan patung WR Supratman di prapatan Pantok Purworejo dan pemasangan prasasti di Desa Somongari. Namun sampai habisnya jabatan Bupati Supanto sidang perdata di Pengadilan Negeri Purworejo belum membuahkan hasil dan ditunda tanpa putusan.
Persoalan tempat tanggal lahir WR Supratman muncul kembali setelah Dwi Rahardjo membuat surat kepada Presiden RI 7 Februari 2005 yang isinya mempersoalkan tanggal kelahiran WR Supratman, kemudian Bupati Purworejo membentuk tim peneliti untuk mengumpulkan, menelusuri dan menganalisa tentang WR Supratman. Kemudian Tim merencanakan sejumlah kegiatan dan membuka kembali perkara perdata tentang tempat lahir WR Supratman yang tertunda. Namun dalam perkembangannya proposal yang diajukan ternyata tak mendapat respon bahkan diketahui rencana anggaran yang dibebankan kepada APBD untuk rencana pembangunan jangka menengah Desa Somongari telah dicoret.
Bagaimanapun penelusuran tempat tanggal lahir WR Supratman memang perlu diperjuangkan dan perlu dukungan segenap elemen bangsa khususnya masyarakat Purworejo, karena sepatutnya dan terbukti bahwa WR Supratman adalah komponis yang terlahir dari Kota BERIRAMA.

{ 9 komentar... read them below or Comment }

  1. setuju.
    jika surabaya adalah kota pahlawan, maka purworejo adalah kota kelahiran para pahlawan.

    BalasHapus
  2. Yup, benar juga ya, banyak pahlawan yg lahir di purworejo, seperti: ahmad yani, urip sumoharjo, sarwo edi, dll. Tapi kenapa mereka berjuang di kota lain ya? coba kalau ada yg mau berjuang di kota sendiri sekarang...he..he..ada yg mau?

    BalasHapus
  3. assl, mas okey tulisan jenengan mengenai kota kelahiran pahlawan, aq juga cah purworejo lho meski umahku adoh nag lor kota, tp aq ucapin matur nuwun masih ada Putra daerah yang mau memperhatikan tentang pahlawan kemardekaan terutama dari kota tercinta "PURWOREJO"= PORDJO. Nuwun

    BalasHapus
  4. mas aku mau tanya. bagaimanakah nasib dari makam W.R. Supratman sekarang di Surabaya? apakah baik-baik saja atau ada semacam pemindahan tempat makam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah sangat baik bersih dan terawat jg bnyak masyrakat yg ziarah

      Hapus
  5. @pan_doe: saya belum tahu informasinya mengenai itu

    BalasHapus
  6. wah.....kota kiota banyak melahirkan pahlawan kemerdekaan yang terkenal, tapi kok kota BERIRAMA kita ga terkenal ya??padahal kita bisa nyanyiin lagu kebangsaan kita gara2 wong PURWOREJO gtuh!!!

    BalasHapus
  7. Bener kota purworejo emang kota lahirnya para pahlawa,walaupun tdk begitu di kenal kota kita ini.nah...ini lah saatnya kita bangkit dan mengharumkan kota purworejoegitu di kenal kota kita ini.nah...ini lah saatnya kita bangkit dan mengharumkan kota purworejo

    BalasHapus
  8. Kalau dari tempat lahir kemungkinannya lebih besar ke purworejo, karena itu juga sudah ada kesaksiannya dari banyak orang, hidup Purworejo BERIRAMA! (Love gadis borokulon purworejo)

    BalasHapus

Copyright © 2013 Purworejo | Designed by Johanes Djogan | Support by Yoyok Rohani