Custom Search
Posted by : Unknown 01 Agustus 2009

Para bloger dari Purworejo pasti tahu tentang keberadaan Bedug Purworejo atau Bedug Pendowo yang sampai saat ini keberadaanya bisa dilihat langsung di Masjid Jami Kauman Purworejo sebelah barat alun-alun Purworejo.
Bedug ini telah dianggap oleh khalayak Purworejo sebagai bedug yang terbesar di dunia.
Memang, kalau melihat tampilan langsung bedug ini, ukurannya luar biasa besar, diatas rata-rata bedug di seluruh tanah air. Lebih pantas kalau disebut sebagai bedug terbesar di Indonesia. Namun untuk terbesar di seluruh dunia nampaknya agak rancu mengingat bedug tak dimiliki oleh semua negara.
Seperti halnya mengatakan bahwa alun-alun Purworejo terluas di seluruh dunia, faktanya memang alun-alun Purworejo terluas se jawa, kenapa dikatakan terluas di seluruh dunia? Karena kata alun-alun cuma ada di Jawa jadi di negara lain tidak mungkin menggunakan kata alun-alun.
Tetapi hal di atas sebenarnya tak menjadi masalah bagi kita, yang terpenting adalah bagaimana caranya melestarikan dan mengelola aset yang merupakan peninggalan nenek moyang dan bukti sejarah sehingga generasi penerus dapat mengambil pelajaran berharga dari hasil budaya tersebut.


Gambar Bedug Purworejo

Kembali ke bedug Purworejo, menurut keterangan yang terpasang di Bedug Purworejo ini disebutkan bahwa bedug ini dibuat pada tahun 1834 M pada saat pemerintahan Bupati Cokronegoro I yang saat ini makamnya berada di Desa Bulus, dengan bahan kayu jati yang diambil dari Desa Bragolan Kecamatan Purwodadi.
Dimensinya sebagai berikut:
panjang = 292 cm
garis tengah depan = 194 cm
garis tengah belakang = 180 cm
keliling bagian depan = 601 cm
keliling bagian belakang = 564 cm
jumlah paku depan = 120 buah
jumlah paku belakang = 98 buah

Gambar Data Bedug Purworejo

Menurut berbagai sumber, bedug tersebut dibuat dengan cara melobangi pohon kayu jati, jadi bedug tersebut bukan berupa sambungan kayu, terlihat dari tekstur bedug tersebut yang tidak bulat sepenuhnya, garis tengah depan dan belakang yang berbeda.
Pembuatan bedug tersebut benar-benar poyek yang luar biasa!
Jika ingin mendengar suara tabuh bedug ini maka ikutlah jumatan di masjid ini karena bedug ini ditabuh cuma pada hari jumat dan bulan ramadhan. (Gambar diambil dari budhisetyawan.wordpress.com)

{ 32 komentar... read them below or Comment }

  1. Kalo bener jg bangga, kalo nggak jg tetep bangga .... :)
    Jl. Raya Serpong Km. 7 - Tng

    BalasHapus
  2. kalau saya tau mas, bedhug ini asalnya dari asia timur. disana sering digunakan pada kuil-kuil dan perayaan-perayaana maka dari itu disini diadopsi dan diletakan di mesjid, karena memang penda'wah awal di indonesia yang paling gigih adalah org tonghoa. jadi saya kurang setuju kalau keberadaanya cuma dianggap hanya ada di indonesia.
    andaikata org2 tionghoa gak pernah da'wah d tanah jawa, mungkin mesjid pake GONG mungkin ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trs emg gong jg cm ada di Indonesia. Ngaco lho

      Hapus
    2. Emang cuma Tionghoa yg punya bedug, makanya lihat sendiri langsung aja bedug'nya asal komen aja lo bagak, bedug itu dari kayu jati potongan kayu jati'pun masih ada sampai sekarang jadi masih mau ngomong kalo bedug itu dari Tionghoa ������������, itu bedug asli dari pendowo

      Hapus
  3. Saya ikut bangga, trims udah tukeran link..

    BalasHapus
  4. aku wong asli purworejo tetap bangga sing pasti mugo mugo tambah maju kabeh bidang sing enek neng purworejo

    BalasHapus
  5. Menurut saya itu kurang baik karena nabi muhammad SAW tidak pernah menyuruh dan membuat bedug. hanya adzan saja sudah cukup dan baik,itupun sudah disetujui oleh nabi muhammad SAW

    BalasHapus
    Balasan
    1. REZA..LU Sok Tau ach.......Trus Dosa gitu...ΔΆΞ»Δ½Γ₯U pake Bedug

      Hapus
  6. bedug ini mengandung hal mistik yang sangat-sangat mistik
    kalian ini sama saja dengan berhala

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyya,jadi kita harus mengikuti ajaran yang diajarkan nabi muhammad SAW

      Hapus
    2. Maaf mas. Kok tau kl bedug itu mistik..?
      Emang mas reza dukun ya... bisa tau kl beduk itu mistik..

      Hapus
  7. Nek kentongan piye maz reza?
    Nek ra ono bedug takbirane rak rame maz reza

    BalasHapus
  8. aku bangga kampungku duwe seng kampung lio durung mesti nduwe...

    BalasHapus
  9. heheehe, aku ga brani mengatakan spt reza, cuma kalo memang ada budaya atau adat yang memang tdk bertntangan dg islam ya itu artinya selaras, lha pertanyaan nya adalah dimana ada larangan pake bedug? Apa adat dan budaya itu harus sama persis dg apa yang ada di arab yg notabenenya sbg kiblat dlm peradaban islam? islam itu dinamis tidak statis' statis hanya untk kaidah2 yg qath'i adapun kreasi dan inovasi dlm membuat bedug adalh catu bukti manusia itu berakal untuk membuat hal2 yang manfaat bgnya, dmna bedug adalh alat panggil ataw tanda yang dimaklumi sebagai pengumpul manusia yang saat itu blum ada speaker+ ampli, apa dlm mengumpulkan mansia pake triak2 gtuh? Munkin pemikiran ulama pada saat itu tdk sama dg pmikiran reza jaman sekarang yg dah tau islam dg matang dan siap lahap, jadi ya berbaik sangka saja, bahwa itu adalah hal baik yang tak ada hubungannya dg agama tapi dijadikan sarana untk memanggil manusia kumpul di satu tempat, termasuk kmpul di masjid,'

    BalasHapus
  10. sebentar saya ralat,agar tidak jadi salah dalam pemahaman. memang di dalam Al-Quran maupun Hadist tidak ada satupun ayat mengenai bedug ataupun kentongan,namun itu semua merupakan cara para walisongo dalam menyebarkan agama islam di tanah jawa,dengan pendekatan persuasif pada masyarakat pada saat itu yang masih dalam pengaruh kerajaan hindu-budha...para wali mengunakan bedug dan kentongan sebagai sarana untuk mengajak masyarakat jawa menunaikan ibadah shalat 5 waktu,bahkan tidak hanya dengan bedug ataupun kentongan,ada dalam bentuk syair seperti ilir-ilir,turi-turi putih...itu semua peninggalan para eyang Asmorokodhi,jadi kalo menurut saya itu patut dijaga dan di lestarikan karena tanpa adanya para walisongo di tanah jawa kita tidak akan pernah mengenal islam..tidak akan pernah mengenal apa itu hukum dan syari'ah islam,kok masih ada saja yang mengharamkan dam membid'ahkan ajaran para wali...mung wong gendeng tok sek iso ngomong ngono.... :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wayang kulit jg peninggalan wali, untuk menarik minat masyarakat jaman dulu yg blm mengenal islam agar mau datang melihat n mendegarkan ceramah yg di bungkus seni pewayangan.

      Hapus
    2. Sunan kali jaga sebelum menyebarkan mengajarkan agama Islam pun meminta izin kepada gurunya jika Sunan kali jaga ingin menyebarkan agama Islam melalui wayang agar masyarakat terpikat kesenianya dan ajaran agama Islam yg di sebarkanya , dan asal kalian tau sebenarnya cerita wayang adalah PENYEMBAH DEWA SIWA , hanya saja Sunan kali jaga meminta izin menyebarkan agama Islam melalui wayang dari kulit sampai saat ini menjadi kesenian budaya πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ» aku setuju yg penting kalian jangan sampai salah faham

      Hapus
  11. http://sdn1pangenjurutengah.blogspot.com/2014/01/branding-purworejo.html?showComment=1427098667621#c6127089357493734825

    BalasHapus
  12. Sayya bangga jadi warga purworejo,

    mudah mudahan saja bedug purworejo makin di kenal di masyarakat seluruh indonesia..

    BalasHapus
  13. Sayya bangga jadi warga purworejo,

    mudah mudahan saja bedug purworejo makin di kenal di masyarakat seluruh indonesia..

    BalasHapus
  14. Mas Reza Aditya Nugraha... mohon maaf sebelumnya, Masalah BEDUG aja ko repot2 bawa bawa Rosulullah SAW, apa Rosulullah pernah memerintahkan INTERNRTAN ...? Mana haditsnya....? ora usah angel angel sing penting ayo golek kerukunan ben urip damai.kalo gak setuju dg budaya indonesia ya silahkan cari negara yg sesuai dg budaya "PANJENENGAN"...

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. Owalah maz koe ki mikiro nek beduk ora di oleh ne trus kenopo Sunan kali jogo mengajar'kan menyebarkan agama Islam nganggo wayang la sek jenenge Krisno/krisna anak pertama Pendawa 5 iku ki asline dewa Wisnu kanggo ne wong India , mulane jupuk hikmahnya saja rasah kakean cangkem ambil positifnya saja , ibarat dalang nyuguh no tai sek dadi penonton CANGKEM'ME meneng πŸ‘πŸ»

    BalasHapus
  17. Ayo lestarikan budaya Jawa bersama sama 1 Indonesia merdeka ✊🏻

    BalasHapus
  18. we lha kok komen nya berkembang biak ya? sejarah menjadi bid'ah? yang pasti bedug purworejo pasti tetap dijaga keberadaanya dan tentunya bedug purworejo tak mengandung mistik

    BalasHapus
  19. we lha kok komen nya berkembang biak ya? sejarah menjadi bid'ah? yang pasti bedug purworejo pasti tetap dijaga keberadaanya dan tentunya bedug purworejo tak mengandung mistik

    BalasHapus
  20. lahirku di kragilan gebang purworejo.
    sekarang saya di lampung. saya baru saja pulang dari purworejo.
    kemarin liburan ke purworejo, pantai jati malang, shalat ashar di masjid beduk purworejo.
    seneng banget!

    BalasHapus
  21. Bedhug itu bener mas dari Pendowo Purwodadi..Saya tahu persis petilasan pohon jati tsb,krna saya tggl di daeraah pendowo..Lebih tepatnya petilasan trsb ada di dlm RSUD ..Bahkan rumah yg saya singgahi 80 persen trbuat dr sisa sisa pohon jati tsbt..
    Bedhug ini memang terbesar di Indonesia tp klo utk Terbesar di dunia saya blm mndapatkan info yg Riil.
    Matursuwun

    BalasHapus

Copyright © 2013 Purworejo | Designed by Johanes Djogan | Support by Yoyok Rohani