Custom Search
- Back to Home »
- khas »
- Dawet Ireng, Si Hitam Yang Sangat Manis
Posted by : Unknown
22 Maret 2009
Bagi warga yang berdomisili di Purworejo tentunya tak asing lagi dengan Dawet Ireng, minuman khas 'trade merk' Butuh Purworejo, karena minuman ini tersebar luas di pinggir-pinggir jalan raya Purworejo. Rasanya yang sangat manis dan mengenyangkan menjadi ciri khas dari dawet ireng ini. Dawet ireng adalah minuman berjenis dawet tetapi dengan cendol yang berwarna hitam legam. Proses pembuatannya sangat alami yaitu diolah dengan tangan dan tak menggunakan bahan pewarna. Pewarna hitam untuk cendol dibuat dari daun padi kering (oman) yang dibakar hingga menjadi abu, kemudian abu dicampur dengan air dan menghasilkan warna hitam. Sedangkan cendolnya dibuat dari sagu bukan dari tepung beras seperti cendol hijau biasa. Pemanis menggunakan gula aren.
Konon, dawet ireng awal mulanya dpasarkan oleh Mbah Ahmad sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan Butuh Purworejo yang sampai sekarang masih terdapat kiosnya. Dawet ireng saat ini sudah terkenal sampai ke luar Purworejo kabarnya dawet ireng sudah sampai Jawa Barat dan Jawa Timur, bahkan dawet ireng sering dipesan dalam jumlah besar misalnya untuk acara hajatan.
Ada keunikan dalam penyajian dawet ireng ini, yaitu pemerasan santan dari parutan kelapa langsung yang dapat dilihat oleh pembeli dan jumlah cendol ireng yang jauh lebih banyak dibanding kuahnya (santan dan air gula aren), kemudian ditambah es, dijamin segar dan kenyang!.
Dawet ireng ternyata mampu menembus pasar di luar Purworejo dan seharusnya pemerintah daerah Purworejo mengambil peluang untuk mempopulerkan dawet ireng dan mempatenkan sebagai minuman khas purworejo.
dawetnya di sebelah rumahku
BalasHapussalam dari wisnu butuh
boleh dong dawet irengnya. oh ya dimana penjualnya...........? alun2 ada ga?
BalasHapusKalau alun2 kayaknya nggak ada mas Agung,sebab jualannya hanya siang hari. Kebanyakan di pinggir jalan raya arah yogya dan arah kebumen, ciri2nya jualan sendirian terpisah dari bakul2 lainnya biasanya di bawah pohon dan kiosnya dari bambu
BalasHapusada dipasar tegalmiring hehahaaa
BalasHapusKamu ini mengada2
Hapus