Mulai dari kemarin di berbagai stasiun televisi dan media berita lainnya, saya sering kali mendengar kata quick count, hal ini berkaitan dengan perhitungan jumlah suara pemilu yang berlangsung kemarin, hari kamis 9 April. Metode quick count menyajikan data jumlah perolehan suara yang begitu cepat, bahkan cuma dalam hitungan menit. Seperti kemarin, 9 April, setelah pemungutan suara yaitu yang harus selesai pada jam 12.00, hasil quick count sudah dapat dilihat di televisi misalnya di tvone. Dari berbagai sumber yang saya baca, quick count di Indonesia sebenarnya sudah dilaksanakan sejak pemilu 1997 dan 1999 yang dilaksanakan oleh LP3ES namun publikasinya tidak besar-besaran seperti sekarang ini.
Saya jadi semakin penasaran, apa dan bagaimana sebenarnya metode quick count itu? Setelah searching dan browsing sampai pusing tujuh keliling akhirnya saya mendapat sedikit pencerahan dari 'makna' metode quick count yaitu bahwa quick count adalah metode prediksi hasil suara berdasarkan fakta, yang berarti bahwa cara kerja lembaga yang menangani metode quick count adalah dengan menurunkan ribuan petugas yang ditempatkan di berbagai TPS di seluruh Indonesia untuk mengamati jalannya pemungutan suara secara langsung kemudian petugas tersebut mencatat informasi perolehan jumlah suara baik jumlah suara partai atau jumlah suara kandidat dan kemudian dikirimkan ke 'pusat data quick count' melalui media internet, data yang terkumpul di 'pusat data' lalu diolah dengan metode prinsip dasar statistika kemudian diinformasikan melalui televisi sehingga masayarakat dapat menikmati infomasi ini secara cepat.
Keakuratan quick count tergantung pada penarikan sampel yang ketat di lapangan yang disertai dengan pemantauan, sehingga petugas quick count bisa sekaligus mampu mendeteksi dan melaporkan penyimpangan atau mengungkapkan kecurangan.
Bagi partai pemilik suara tebanyak, maka quick count dapat meningkatkan moral dan keyakinan atas kemenangannya, tetapi sebaliknya bagi partai dengan perolehan suara sedikit akan menganggap bahwa quick count merupakan metode yang menyesatkan dan menyimpang dari fakta.
Beberapa lembaga yang menangani quick count pemilu 2009: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Lingkaran Survei Indonesia, Cirus Surveyor Group
lem kenal admin,quick count memang bisa dipercaya karna 90% adalah benar
BalasHapus