- Back to Home »
- pilpres 2009 »
- Jelang Pilpres di Purworejo
Menjelang pilpres kurang 2 hari ternyata kondisi Purworejo tak ada perubahan yang signifikan, tidak seramai saat pilleg kemarin, suasana meriah karena ada pengajian di sana-sini (kampanye kali!), gambar manusia dan gambar partai terpasang di sembarang tempat, WC umum aja ada gambar partainya bro! Bendera partai berkibar-kibar setinggi BTS. Kaos gratisan dan uang recehan amal terpaksa banyak dilakukan oleh para caleg.
Namun sekarang ketika pemilihan Presiden yang seharusnya lebih meriah ternyata tidak. Mungkin nggak ada capres dari Purworejo ya? he..he..
Sebenarnya kalau saya boleh ikut, saya akan mencalonkan diri jadi presiden, tetapi nanti kalau Partai Bloger Indonesia sudah berdiri.
Kalau Blogger ikut pemilu, bisa jadi Pilpres dilakukan secara online, tak harus mencontreng tapi cukup di klik, kampanye bisa lewat facebook. Pasti uang negara dapat ditekan, bayangkan jika sistem pilpres secara online, tidak ada biaya kotak suara dan biaya pelipatan kertas suara, perhitunagn suara pun bisa dilakukan oleh komputer secara cepat. Satu komputer dengan jaringan internet bisa digunakan oleh se-RT. Kalau toh tidak ada komputer bisa sewa warnet, jadi penjaga warnet sekaligus petugas KPPS, ha...ha...(ini sekedar wacana dari sudut pandang saya yang notabene seorang bloger pemula lho, mohon jangan ada yang tersinggung.
Saya tak habis pikir, ternyata biaya untuk pilpres di Purworejo saja mencapai 32 milyar rupiah!, sungguh nilai yang fantastis! sumber berita itu berasal dari sini
diberitakan bahwa anggaran sebesar itu hanya untuk biaya operasional di lapangan, sedangkan biaya logistik lain lagi. Wah ternyata biaya untuk pilpres sangat besar! se-Kabupaten Purworejo saja sudah segitu besarnya, apalagi kalau se-bangsa dan se-tanah air?
Akhirnya kita cuma berharap semoga biaya yang dikeluarkan negara yang sangat besar itu tak sia-sia, presiden yang terpilih bisa jadi suri tauladan dan mengayomi rakyat, tak hanya sebagai kepala pemerintah yang hanya memberi perintah dan mementingkan upah, karena rakyat bloger bisanya hanya pasrah walau ditelan mentah-mentah